Menyulap Danau Sipin, Menjadi Objek Wisata Menarik
Danau Sipin Kota Jambi |
Selain Ancol Jambi, Kota
Jambi memiliki lokasi wisata pinggiran Sungai Batanghari yang terletak di
kawasan Legok Telanaipura Kota Jambi. Di lokasi ini, kerap dijadikan sebagai
areal rekreasi dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Selain menikmati pemandangan,
lokasi ini kerap dijadikan sebagai lokasi wisata memancing oleh masyarakat.
Meski kerap dikunjungi
oleh masyarakat lokal, lokasi ini sesungguhnya belum terawat secara fisik. Oleh
sebab itu, pemerintah mencoba mewacanakan untuk menyulap lokasi ini menjadi
lokasi yang lebih menarik. Namun wacana yang sudah sejak lama
dilontarkan tersebut hingga saat ini belum mampu terealisasi. Karena adanya
kontra dari masyarakat sekitar.
Siti Fatimah (56), warga yang tinggal di
seputaran Danau Sipin mengatakan, bahwa Danau Sipin saat ini telah banyak
disalahgunakan oleh remaja Jambi. Kawasan yang bisa dijadikan tempat rekreasi
tersebut, kerap dijadikan sebagai tempat berkumpul remaja ketika malam hari.
Meski di lain sisi, lokasi tersebut telah menjadi lumbung nafkah bagi sebagian
besar masyarakat Danau Sipin.
“Dengan keadaan sekarang, para
remaja tempat ini telah disalahgunakan. Tempat ini dijadikannya sebagai tempat
untuk mejeng waktu malam hari. Namun demikian, banyak warga juga menggunakan kawasan
Danau Sipin ini sebagai tempat untuk mencari nafkah. Seperti beberapa warung
bandrek yang buka di sore hari pada pukul 4 sore sampai malam hari,
yang ditutup pada pukul 11 malam,” ungkap
Siti.
Terkait wacana pemerintah yang akan
menjadikan Danau Sipin sebagai objek wisata tersebut Siti menyebutkan, bahwa
wacana tersebut sudah tercetus sejak lama. Namun, wacana tersebut hingga saat
ini belum bisa terealisasi. Menurutnya, salah satu yang menjadi hambatan sehingga
belum tercapainya keinginan pemerintah daerah dalam pengembangan Danau Sipin
tersebut adalah, tidak adanya kesepakatan antara pemerintah daerah dengan
masyarakat sekitar, atas wacana tersebut.
“Wacana pemerintah untuk
pengembangan Danau Sipin, yang katanya akan dijadikan sebagai tempat wisata,
dari tahun 90-an sampai sekarang itu belum juga tercapai. Kemungkinan besar
hambatannya itu karena masyarakat dan pemerintah itu berbeda pendapat. Sehingga
tidak ada kesepakatan antara pemerintah daerah dengan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Siti, dari tahun ke tahun
masyarakat Danau Sipin selalu menolak keras wacana tersebut. Hal ini cukup
beralasan. Karena, masyarakat daerah sekitar khawatir kehilangan mata
pencaharian. Selain itu, masyarakat jug khawatir kehilangan tempat tinggal dan
harta benda, jika wacana tersebut terealisasi.
“Tahun-tahun sebelumnya, masyarakat
memang menolak keras, dengan wacana pemerintah untuk membangun objek wisata.
Karena masyrakat takut, apabila Danau Sipin akan djadikan tempat wisata, maka
mereka akan kehilangan mata pencaharian mereka. Kehilangan tempat tinggal
mereka, harta benda mereka dan pemerintah belum memberikan sebuah kejelasan
maupun solusi terhadap permasalahan ini,” ungkapnya.
Saat ini, pemerintah kembali melemparkan wacana tersebut. Dalam hal
ini, beberapa instansi terkait telah berkunjung ke Danau Sipin. Kesepakatan antara
masyarakat dan pemerintah daerah pun masih pun masih dalam perundingan.
“Masyarakat sudah banyak yang
menyetujui dengan rencana pengembangan Danau Sipin. Tapi dengan catatan, pemerintah
tidak boleh merampas hak warga. Seperti tanah warga dan mata pencaharian, seperti
kerambah ikan. Warga tidak ingin kerambah mereka digusur. Karena itu adalah salah
satu mata pencaharian warga,” ungkap Siti.
---Wisata Jambi---
Reporter: Andri Mustari
Foto: Rino
Editor: Novriana Dewi
(Sumber: telah terbit di Harian Jambi pada 7 Desember 2013,
Edisi Pagi)
Posting Komentar untuk "Menyulap Danau Sipin, Menjadi Objek Wisata Menarik"