Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lantunan Menggema Mars PMII



Pembukaan Kongres XVIII PMII
Ini adalah hajat terbesar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam satu periode kepemimpinan nasional. Ribuan kader berduyun menjajaki tanah Jambi, guna hadir dalam momen ini “Kongres PMII Ke 18”.
----------------------------------------------------------------
Perlahan kaki bergerak jamahi ruang hampa Gedung Olahraga (GOR) Kotabaru Kota Jambi. Ada ribuan kaki dengan langkah dan sepatu bervariasi, melangkah bertahap masuk ke arena. Ya, gedung yang seyogyanya digunakan untuk pertandingan basket ini, didekorasi sedemikian rupa sehingga tersulap seolah aula berpodium tribun keliling.

Tak banyak pejabat tinggi yang datang. Namun hadirnya ratusan undangan dan senior militan, mengobati kekecewaan peserta yang diiming-iming hadirnya beberapa tokoh dan pejabat tinggi negara, termasuk Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden RI.

“Kongres kita akan dibuka oleh bapak presiden. Beberapa sarasehan kita juga akan diisi oleh tokoh negara, seperti Megawati dan BJ Habibie. Kegiatan donor darah masal juga akan dihadiri Jusuf Kalla selaku ketua PMI (Palang Merah Indonesia) nasional. Menteri kehutanan juga akan hadir dalam kegiatan tanam seribu pohon.”

Kutipan ini persis seperti yang disampaikan Aidil Azhari, Ketua Panitia Pusat saat melakukan pertemuan perdanan bersama panitia lokal. Kalimat ini juga jelas tersurat dalam proposal kegiatan. Informasi ini bahkan telah menyebar melalui sejumlah media cetak, online dan Tv. Seperti halnya Tribun Jambi edisi Senin (26 Mei 2014), yang menerbitkan berita kongres dengan judul “Kongres PMII Undang Capres dan Cawapres. Orasi Budaya Bj Habibie dan Megawati”.

Tulisan ini menginformasikan kepada masyarakat, bahwa kongres PMII yang akan digelar pada 30 Mei 2014 tersebut akan dihadiri beberapa tokoh nasional termasuk presiden RI. Selain itu, Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) juga akan dihadirkan dalam satu forum debat kandidat oleh PMII.

Tak jauh berbeda, informasi sama juga tersurat dalam berita yang disampaikan Posmetro Jambi, edisi Senin (26 Mei 2014) dengan judul “SBY Dijadwalkan Buka Kongres PMII”. Begitu juga dengan Harian Jambi pada edisi yang sama dengan judul “Jelang Kongres PMII, 5000 Kader Bakal Jejali Jambi”.

Selain menginformasikan siratan tokoh nasional dan rangkaian kegiatan yang akan hadir, berita tersebut juga telah memporediksi hadirnya ribuan peserta kongres se-nusantara yang akan hadir. Tak hanya media cetak, bahkan informasi ini telah menyebar melalui media elektyronik dan online, khususnya media lokal Jambi.

Wajah penasaran pun tersirat pada kedua bola mata peserta. Mana SBY-nya? Mana menteri-nya? Mana tokoh-tokoh nasionalnya? Acara hendak dimulai, namun aroma kedatangan pun kian menjauh, lari dan terbang.

Dibuka Gubernur Jambi

Dari kejauhan, panitia terlihat sedikit gusar dan grasa grusu. Sepertinya akan ada tamu penting yang harus disambut dengan nyaman dan hangat. Itukah presidennya?

“Selamat datang kami ucapkan kepada Gubernur Jambi, Bapak Dokterandes Haji Hasan Basri Agus MM, Majelis Pembina Nasional dan Pengurus Besar Nahdhatul Ulama”

Begitu MC menyambut gubernur beserta rombongan dengan kalimat hangat. Semua peserta berdiri dan bersorak. Meski sadar presiden dan tokoh nasional yang diiming-imingkan sebelumnya tak datang, setidaknya peserta bangga atas kehadiran Gubernur Jambi. Ya, mereka juga mengetahui bahwa Gubernur Jambi kala itu adalah senior PMII. Tepuk tangan ribuan kader ini pun sempat menyisikan senyum orang nomor satu di Provinsi Jambi itu.

“Presiden tidak jadi datang. Beliau gagal berangkat,” ucap Aidil bernada pelan.
Kalau sudah begini pun peserta yakin dan percaya, bahwa yang akan membuka acara bukanlah presiden. Melainkan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus. (KongresPMII Dibuka Gubernur Jambi)

PMII adalah Investor

Ribuan kader PMII se-Nusantara ini hadir  adalah penentu masa depan PMII Tanah Air ke depan. Rangkaian kegiatan dan kongres, akan berujung pada pemilihan dan penentuan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII.

Bentuk kepedulian kader se-Nusantara atas masa depan PMII ini pun, mendorong mereka untuk hadir. Meski tidak banyak di antara mereka yang harus rela menempuh perjalanan hingga sepekan, hanya agar terlibat dalam menentukan masa depan PMII ini.

“Dari Maluku ke Jakarta kami naik kapal. Lima hari lamanya kami di kapal hingga sampai ke Jakarta. Sampai di Jakarta kami singgah ke sekre PB sebentar, dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jambi dengan menggunakan Bus. Kurang lebih dua hari perjalanan kami dari jakarta ke Jambi,” cerita Uya, Peserta Kongres dari Cabang Buru, Maluku.

Bukan perjuangan mudah untuk bisa sampai ke Jambi dengan bugar. Selain tak memiliki dana yang cukup, ia memilih menggunakan alat transportasi kapal dan bus dalam perjalanan, dengan alasan ingin berkelana.

“Sebenarnya bisa naik pesawat. Dari Maluku ke Jakarta Cuma tiga jam setengah. Tapi biayanya sampai tiga jutaan. Kalau naik kapal Cuma 600 ribu. Lagian, naik kapal kita bisa berbagi dengan sahabat-sahabat dari Indonesia Timur lainnya. Berbagi cerita dan pengalaman. Selain itu, kita juga bisa perhatikan daerah-daerah lain yang kita lewati,” senyum Uya sedikit mengiba.

Dalam sambutannya, Addin Jauharuddin, Ketua Umum PB PMII mengatakan, bahwa kongres PMII ke 18 yang bertempat di Kota Jambi tersebut nantinya, akan berujung pada pemilihan ketua Umum. Ketua umum yang terpilih nantinya, merupakan ketua umum ke 16 PB PMII.

“Ketua umum terpilih ini nantinya, akan menjabat sebagai ketua umum ke 16 PB PMII. Dan pemimpin yang baru ini nantinya, haruslah  pemimpin yang memahami kader dan menjiwai PMII,” ujar Addin.

Menurutnya, PMII sebagai anak kandung yang lahir dari rahim Indonesia, harus mampu mengawal daerah-daerah tertinggal. Sebagai investasi negara, kader PMII harus aktif dalam mempelajari banyak hal.

 “Kader-kader PMII juga harus belajar mengenai banyak hal. Karena kader-kader PMII ini adalah investasi Indonesia ke depan,” ucapnya dengan lantang.

Karna Hebat dan Bangkit

Suasana sedikit lebih hening. Langkah pendek dari seorang pria putih mengenakan batik panjang pun naik menghampiri podium. Dengan nada pelan, tegas namun ramah dia berkata bahwa PMII harus mampu hadir karna mampu dan hebat. Dia pun melaknat keras bagi kader PMII yang menjilat dalam semua kondisi.

“PMII tidak boleh menjilat. PMII bersaing karna mampu, bangkit dan hebat,” tantangnya.

Dengan tegas Ali Masykur Musa, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, yang juga menjabat sebagai Wakil Majelis Pembina Nasional PMII ini. Dia juga mengatakan bahwa PMII tak boleh menjadi korban gerakan. Menjadi seorang aktivis, tidak boleh larut dan terjebak ke dalam masa lalu yang tidak mengikuti perkembangan dan perubahan.

“Organisasi Gerakan harus menjadi ciri khas PMII. Ke-inteklektualan kader pun harus mampu ditarik dalam satu nafas dan satu gerakan,” tegasnya.

Tak lupa dia mengingatkan kepada PMII, akan pentingnya keaktifan pengurus PMII dalam menertibkan proses pengkaderan. Seperti halnya Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba), Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Pelatihan Kader Lanjut (PKL).

“Pengurus Rayon, Komisariat dan Cabang harus rutin laksanakan kegiatan pengkaderan itu setiap tahunnya,” ucapnya.

Satu Nafas, Islam Indonesia

Meski panjang lebar, kata sambutan yang disampaikan pria berkacamata tersebut tak urung menjadikan peserta jenuh mendengarnya. Kobaran semangat dan pesan tulus yang diucapkan menjadikan peserta serius dan hening memperhatikan. Seolah tak tergambarnya ribuan manusia berjilbab dan berkepala hitam, dengan jas biru berlogo PMII membanjiri arena kongres tersebut.

“Kepemimpinan harus menjadi ciri kompetisi yang akan datang,” tegas Ali.

Kader PMII harus menjadi sosok yang memiliki ciri kepemimpinan yang matang. Karna menurutnya, kelemahan kompetisi ke depan hanya berpijak pada satu hal “Apakah mereka memiliki track record?”.

Ali mengingatkan kepada pemimpin kader PMII khususnya calon Pemimpin PMII ke depan, agar berani berkompetisi menggunakan akal “bukan okol”. Agar PMII ke depan, mampu melahirkan kader dengan kepemimpinan KPI (Kuat, Profesi, Integritas).

“Kader dan pemimpin PMII harus memiliki profesi yang jelas dan berkompetisi dengan baik. Dan ingatlah, bahwa hadirnya PMII, adalah satu nafas dengan Indonesia dan ke-Islaman,” ucapnya dengan tatapan lantang.

Indonesia, Inilah Kami

Denganmu PMII
Pergerakanku..
Ilmu dan Bhakti kuberikan
Adil dan Makmur Kuperjuangkan
.......................
Tangan terkepal dan maju kemuka.

Bait demi bait yang dilantunkan serentak oleh ribuan warga PMII, menusuk jantung seolah menggigit airmata hingga menetes. “Inilah kami Indonesia...” satu nafas dalam ke-bhinekaan dan pancasila. “Inilah kami Indonesia..” kami hadir untuk-mu, satu nafas dalam Islam dan Indonesia. “Indonesia, Inilah kami..”.




Wallahulmuwafieq
Illa Aqwamith Tharieq

Penulis: Novriana Dewi (Ketua 1 PC PMII Jambi)
Fotografer: Heri





2 komentar untuk "Lantunan Menggema Mars PMII"

  1. Subhanallah, ini baru kade PMii, ditengah sibuknya mengurus kader yang ribuan, sosokl perempuan sederhanan yang baru saja menyandang gelar sarjana ini, mampu meniangkan pengamatan dan analisanya. Saya sangat kagum denga kader yang satu ini. Seharusnyakader seperti memjadi perhatiansenior PMII. Menurut kacamata saya yang awm ini, gadis sederhana ini layak berkiprah dikancah Nasional. Saya berdoa 2 tahun kedepa wanita sederhana dan potensial serta memilki integritas ini, layak jadi Ketua Umum Kopri PB PMII. Amin

    BalasHapus
  2. Amin ya robbal 'alamin..
    terimakasih Bg Robi; abang, senior sekaligus sahabat penulis.
    apa yang abang sampaikan adalah salah satu doa dan support terbesar bagi penulis.
    mohon bimbingannya bang..

    BalasHapus