Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengkaji PMII untuk Kembali ke NU


PENGUKUHAN: Pengukuhan PB PMII periode 2014-2016 di Aula Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat, Senin (22/09).
ANAK JAMBI – Hanif Dhakhiri, Sekretaris Jendral Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), meminta PMII untuk mengkaji kembali status PMII dan Nahdlatul Ulama (NU) secara formal. Hal ini disampaikan, saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar PMII di Perpustakaan Nasional Jakarta, Senin (22/09).

 “Saya tidak meminta PMII untuk kembali ke NU, tapi cobak dikaji kembali secara politik atau tidaknya. Karna kalau ingin kembali ke Masjid, itu berarti kembali ke NU,” ujarnya.(PMII Kembali Ke Masjid dan Pesantren)

Untuk diketahui, bahwa pada tahun 1970-an NU memutuskan untuk menjadi sebuah partai politik. Inilah mengapa, secara independent PMII memisahkan diri dan tidak lagi menjadi Badan Otonom (Banom) NU. Namun kembalinya NU ke khittah dengan meninggalkan partai politik, menjadikan berbagai pihak meminta PMII untuk kembali pada NU.

Dalam kesempatan ini, ia juga berharap bahwa organisasi PMII mampu menjadikan organisasi shalat sebagai acuan. “Jika pemimpin ruku’, maka ma’mum pun juga ruku’,” ujarnya.

Selanjutnya, sebagai pewaris tradisi dan perpolitikan, PMII harus mampu mempertahankan dan meneruskan perjuangan serta peran warga NU di masa silam. Sebab, memimpin Republik Indonesia adalah sejarahnya warga NU yang harus direbut dan diperjuangkan.

“Indonesia tidak akan menjadi Indonesia yang sekarang tanpa NU, tanpa ulama’, juga tanpa adanya kader-kader pergerakan. Memimpin RI ini adalah hak dan sejarahnya warga NU. Dan ini harus diperebutkan dan diperjuangkan. Oleh karna itu, solidaritas warga NU harus diperkuat,” tegasnya.



Penulis: Novriana Dewi
Foto    : Foto ini di ambil dari foto profil blackberry massanger An Nasrul.PMII. Foto ini tersebar di jejaring sosial, terutama blackberry massanger. 

Posting Komentar untuk "Mengkaji PMII untuk Kembali ke NU"