Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Chalid Mawardi, Senyum Sapa Pendiri PMII Ini Begitu Menyejukkan


KH. Chalid Mawardi, Pendiri PMII

Awal menginjakkan kaki di halaman rumah, rasanya biasa-biasa aja. Rasa bahagia, penasaran dan berharap hanya terbesit standar dan biasa-biasa saja. Tapi ketika beliau membukakan pintu dan menyapa kami, hati ini begitu terenyuh.

Ia menyapa kami dengan senyuman. Senyumnya begitu manis, tulus, ikhlas dan renyah. Mungkin ini berlebihan tapi, melihat pancaran cahaya matanya begitu menyejukkan. Inilah orang yang telah mendirikan wadah yang selama ini membimbingku, wadah yang selama ini mendidik dan melindungi ribuan warga muda Nusantara. Wadah yang telah melahirkan politisi-politisi hebat, wadah yang telah melahirkan akademisi-akademisi hebat, wadah yang telah melahirkan birokrat-birokrat hebat, dan wadah yang telah menjadikan semua warganya menjadi orang-orang hebat. Dia adalah yang terhebat dari semuanya.
 
Kami dipersilahkan masuk, tubuhnya tak lagi kokoh, rambutnya memutih, ia berjalan tak lagi tegap. Tapi aura wajahnya sama sekali tak tampak melemah. Kurasa hari ini pun, tak ada bedanya dengan sosoknya yang dulu. Kharisma santun, bijak, cerdas, tegas, bermoral, dan akhlak mulianya begitu terasa kental. Aku benar-benar merasakan energi itu. Aku masih bertanya-tanya, mimpikah aku saat ini? Kurasa tidak.. tapi hari ini aku benar-benar bahagia. KH. Chalid Mawardi, seorang jurnalis tangguh, pendiri PMII.. Aku benar-benar merindukan sosok ini. Dan sekarang, aku bisa menatap senyumnya sesuka hati. Terimakasih.. terimakasih telah memberikan kami waktu.

Beberapa waktu lalu, ia terpaksa menjalani operasi di Malaysia karena prostat. Saat ini kondisi tubuhnya sedang dalam proses pemulihan. Ia meminta kami mendoakannya agar segera pulih dan diberikan panjang umur. Ia meminta Tuhan agar mengizinkannya memiliki usia lebih lama lagi bukan karena ia tak siap mati, tapi karena ia ingin berbuat baik lebih lama lagi.

Dalam nasehatnya, ia mengajari kami untuk berhemat. “Saya itu nggak suka nonton. Makanya dulu saya yang paling hemat di antara yang lain. Apalah itu karaoke. Mending duitnya ditabung,” begitu nasehatnya kepada kami.

Nasehatnya sederhana.. tapi apa yang dikatakannya benar, dan aku pun mengangguk serius. Dia bilang, kunci dari semuanya adalah sedekah. “Sedekah itu tidak akan pernah menjadikan orang miskin”.

Ada banyak pelajaran yang kami petik dari obrolan ringan hari itu. Beliau mengajarkan kami betapa nikmatnya berbagi. Bagiku, dia adalah orang hebat yang telah berhasil melahirkan ribuan orang-orang hebat di negeri ini. 



Penulis: Novriana Dewi

Posting Komentar untuk "Chalid Mawardi, Senyum Sapa Pendiri PMII Ini Begitu Menyejukkan"