Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menentukan Saingan, Berani Nggak?

Untuk menjadi insan yang selalu berusaha menaiki tangga, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan siapa orang yang akan menjadi saingan loe. Tapi ingat, saingan yang gue maksud bukan musuh. Ingat, kata kunci adalah “saingan”, bukan musuh.

Setiap orang pasti punya cita-cita. Ada yang pengen jadi penulis, jadi dokter, jadi polisi, jadi penyanyi dan miliaran jenis cita-cita lainnya. Untuk meraih itu semua, kita harus tentuin dulu siapa orang yang akan kita lampaui.

Misalnya loe bercita-cita jadi presiden. Siapa presiden yang paling perfect menurut loe, jadikan dia sebagai saingan loe. Loe harus yakin bahwa loe bisa lebih baik dari dia. Dengan begitu, loe akan terus berusaha menjadi lebih baik sebelum loe bisa melampaui saingan loe tadi.

Roronoa Zoro/NET
Belajar dari Zoro, lelaki berkepala lumut dalam anime onepiece, dia bahkan memohon pada Mihawk, pendekar pedang terhebat di dunia untuk mengajarinya ilmu pedang. Padahal, Mihawk adalah satu-satunya orang yang ingin dia kalahkan sejak kecil. Tujuan hidupnya hanya satu yakni mengalahkan Mihawk.

Waktu kecil, Zoro adalah pendekar yang payah. Bahkan dalam latihan, dia selalu dikalahkan oleh wanita. Namun hal tersbut justru menjadikannya tertantang untuk menjadi pendekar pedang terbaik di dunia. Hanya satu saingan yang dia tentukan sejak kecil, yakni Mihawk.

Zoro saat bertarung dengan Mihawk/NET
Zoro ngajarin gue, bahwa esensi saingan berbeda dengan musuh. Zoro sama sekali tidak menganggap Mihawk sebagai musuh. Yang dipertaruhkan di sini bukan bagaimana Zoro mampu mengalahkan Mihawk dalam sebuah pertempuran, tapi lebih bagaimana dia mampu melampaui kemampuan Mihawk. Zoro hanya ingin membuktikan, meski semasa kecil adalah pendekar pedang payah, dia bisa melampaui kemampuan pendekar pedang terhebat dunia.

Dalam perjalanannya mengarungi lautan bersama kru bajak Laut Topi Jerami, Zoro selalu melatih kemampuannya terutama pedang. Itulah mengapa dia selalu tertarik dengan musuh yang menggunakan pedang. Hingga suatu saat bertemu Mihawk dan mengatakan secara lantang, bahwa dia akan mengalahkannya. Namun sayang, dalam pertemuran pertamanya dengan Mihawk, Zoro bahkan dikalahkan hanya dengan satu pisau kecil saja. Dia pun menyadari, bahwa kemampuannya dalam mengayunkan pedang masih sangat jauh di bawah Mihawk.

Zoro memohon pada Mihawk untuk belajar ilmu pedamg/NET
Tak ada kata menyerah, zoro yakin bahwa impiannya untuk mengalahkan Mihawk lambat laun akan terwujud. Ia terus berlatih dan mengasah kemampuan 3 pedang miliknya. Hingga suatu saat ia bertemu Mihawk, dan memohon kepada Mihawak untuk mengajarinya ilmu pedang. Setelah 2 tahun berguru pada Mihawk, ia pun memutuskan kembali berkelana ke lautan bersama kru bajak laut miliknya, sambil berkata akan kembali untuk mengalahkan Mihawk.

Kesimpulan yang gue ambil, bahwa untuk menjadi orang yang lebih, loe harus tentuin siapa yang akan loe jadikan saingan. Mencari saingan jagan yang selevel bro, harus yang jauh lebih baik dari loe. Dan ingat, saingan bukan musuh. Saingan adalah orang yang harus loe lampaui kemampuannya. Dan bukan  hal yang maslaah ketika loe meminta saingan loe untuk ngajarin loe. Karena apa, saingan bukan musuh.

Gue sering dengar, bahwa seseorang yang sukses, adalah orang yang mampu melahirkan orang-orang sukses.  Seorang guru yang baik, adalah guru yang bisa mendidik murid menjadi lebih baik darinya. So, jangan pernah malu untuk belajar, dan jangan pernah sekalipun pelit untuk mengajari. 
Thanks berat Zoro, udah ngajarin gue gimana caranya bersaing dan mencari saingan yang tepat. Thanks berat juga buat para saingan gue yang udah bikin gue berani melangkah sampai di sini.




Penulis: Novriana Dewi

Posting Komentar untuk "Menentukan Saingan, Berani Nggak? "